Senin, 17 Maret 2014

Budidaya Tanaman Kopi


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejarah kopi telah dicatat sejauh pada abad ke-19. Pertama kali, kopi hanya ada di Ethiopia, di mana biji-bijian asli ditanam oleh orang Ethiopia dataran tinggi. Akan tetapi, ketika bangsa Arab mulai meluaskan perdagangannya, biji kopi pun telah meluas sampai ke Afrika Utara dan biji kopi di sana ditanam secara massal. Dari Afrika Utara ituah biji kopi mulai meluas dari Asia sampai pasaran Eropa dan ketenarannya sebagai minuman mulai menyebar.
Tanaman kopi diri masuk ke Indonesia diperkirakan pada abad ke-13 tepatnyapada tahun 1696 pada zaman pemerintahan Hindia Belanda. Pada tahun yang sama juga tanaman kopi ditanam di Bogor yang didatangkan dari Malabar India. Adapun jenis kopi yang ditanam adalah kopi Arabika. Kopi merupakan minuman atau bahan penyegar yang banyak dikonsumsi masyarakat, dari yang miskin sampai kaya. Kopi mengandung kafein, yang dalam dosis rendah dapat mengurangi rasa lelah dan membuat pikiran jadi segar. Meskipun demikian kemajuan ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah yang besar berpengaruh tidak baik bagi kesehatan. Ini disebabkan kafein jika dikonsumsi dalam jumlah tinggi cepat mempengaruhi sistem saraf pusat, sistem pernapasan, otot, pembuluh darah, jantung dan ginjal pada manusia dan hewan.
B.  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk:
1. Mengetahui lahan yang sesuai untuk budidaya tanaman Kopi.
2. Mengetahui teknik produksi bibit tanaman Kopi.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Botani Dan Morfologi
a. Botani
Tanaman kopi merupakan tanaman tahunan maka susunan botaninya sangat berbeda dengan tanaman musiman, dan dalam tata nama secara taksonomi ini terdapat klasifikasi-klasifikasi dari tanaman kopi adalah sebagai berikut:
Kindom : Plantae
Divisio : Spermatophita
Sub-divisio : angeospermae
Kelas : dicotiledónea
Ordo : Rubiales
Family : Rubiaceae
Genus : Coffea
Species : Coffea Sp
b. Morfologi
Morfologi dan botani tanaman kopi seperti: Akar, batang, daun, buah, dan bunga.
Akar
Kopi termasuk keluarga (suku rubiaceae ),keluarga coffea,bijinya berkeping dua (dikotil).Susunan akarnya sebgai berikut:
Akar tunggal: akar yang lupus masuk kedalam tanah, berbunga untuk tegaknya tanaman dan penolong bila terjadi kekeringan.
Pada akar tunggal sering timbal akar yang di camping di sebut akar lebar. Pada akar-akar lebar tumbuh akar-akar rambut dan bulu-bulu akar, yang berguna untuk mengisap tanaman.


Batang
Pohon kopi berbatang tegak lurus dan beruas-ruas hampir pada tiap tumbuh kuncup-kuncup pada batang dan cabang susunannya agak rumit pada batang-batang itu sering tumbuh cabang yang tegak lurus, yang direbut cabang (orthotrop) nama cabang atau tunas-tunas yang tumbuh pada batang itu bisa disebut ( wiwilan) tunas air atau cabang air.
Daun
Kopi mempunyai daun bulat telur ujungnya agak meruncing sampai bulat tumbuh pada batang, cabang dan ranting-ranting tersusun berdampingan pada ketiak.
Bunga
Tumbuhnya bunga kopi pada ketiak-ketiak cabang primer tersusun berkelompok, tiap-tiap kelompok terdiri dari 4-6 kuntum bunga yang bertangkai pendek.
Pada tiap-tiap ketiak daun dapat tumbuh 3-4 kelompok bunga maka pada tiap buku dapat tumbuh ± 30 kuntum bunga atau lebih dan pada musim berbunga satu (1) pohon dapat keluar sampai ribuan kuncup.
Kucup bunga tersebut mempunyai susunan sebagai berikut:
  Kelompok berwarna hijau, berukuran kecil dan pendek.
  Daun bunga mahkota terdiri dari 3-8 helaian bunga (tergantung pada jenisnya)
Liberika 6-8 helai
Robusta 3-8 helai
  Benang sari terdiri dari 5-7 helai berukurang pendek
  Tangkai putik berukuran kecil panjang, kepala putik berseri 2 helai
  Bekal buah susunan tengelam didalamnya terdiri-dari 2 butir biji dari bakal buah hingga menjadi masak berlansung 7-12 bulan tergantung dari jenis iklim dan letal geografinya.
Buah
Buah kopi yang masih muda berwarna hijau, sedangkan buah yang masak berwarna merah. Pada umumnya kopi mengandung 2 butir biji, biji-biji tersebut mempunyai bidang yang datar (perut) dan bidang yang cembung (punggun), tetapi ada kalanya hanya ada satu butir biji yang bentuknya bulat panjang sering disebut biji atau kopi (lanang).
























BAB III
PEMBAHASAN

A. Syarat Tumbuh
a. Lokasi
Di daerah dataran tinggi / pegunungan.
Letaknya terisolir dari pertanaman kopi varietas lain   meter.
Lahan bebas hama dan penyakit.
b. Tanah
pH tanah : 5,5 – 6,5
Top soil : Minimal 2%
Stuktur tanah : Subur, gembur ke dalaman relative > 100 cm.
c. Iklim
Tinggi tempat : 800 – 2000 m dpl
Suhu : 15o C – 25o C
d. Curah hujan : 1.750 – 3000 mm/thn
Bulan Kering 3 bulan
B. Bahan Tanam
Untuk perbanyakan tanaman di lapangan diperluakan Bibit Siap Salur dengan kriteria sebagai berikut:
Sumber benih : Harus berasal dari kebun induk atau perusahaan yang telah di tunjuk
Umur bibit : 8 – 12 bulan
Tinggi : 20 – 40 cm
Jumlah minimal daun tua : 5 – 7
d. Jumlah cabang primer : 1
Diameter batang : 5 -6 cm



C. Penanaman
a. Jarak tanam
Segi empat : 2,5 x 2,5 m
Pagar : 1,5 x 1,5 m
Pagar ganda : 1,5 x 1,5 x 3 m
b. Lubang tanam
Harus dibuat 3 bulan sebelum tanam.
Ukuran lubang 50 x 50 x 50 cm, 60 x 60 x 60 cm, 75 x 75 x 75 cm atau 1 x 1 x 1 m untuk tanah yang berat.
Tanah galian diletakan di kiri dan kanan lubang tanam.
Lubang di biarkan terbuka selama 3 bulan.
Tanah urugan jangan dipadatkan.
c. Penanaman
Penanaman di lakukan pada musim hujan.
Leher akar bibit ditanama rata dengan permukaan tanah.
D. Pemeliharaan
a. Penyiangan
Membersihkann gulma di sekitar tanaman kopi.
Penyiangan dapat dilakukan bersama-sama dengan pengemburan tanah.
b. Pohon Pelindung
Penanaman pohon pelindung
Tanaman kopi sangat memerlukan naungan untuk menjaga agar tanaman kopi jangan berbuah terlalu banyak sehingga kekuatan tanaman cepat habis.
Pohon pelindung ditanam 1 – 2 tahun sebelum penanaman kopi, atau memanfaatkan tanaman pelindung yang ada.
Jenis tanaman untuk pohon pelindung antara lain lamtoro, dadap, sengon, dll.

Pengaturan pohon pelindung
Tinggi perncabangan pohon peindunh di usahakan 2x tinggi pohon kopi.
Pemangkasan pohon pelindung dilakukan pada musim hujan.
Apabila tanaman kopi dan pohon pelindung telah cukup besar, pohon pelindung bisa di perpanjang menjadi 1 : 2 atau 1 : 4.
c. Pemangkasan
Pemangkasan Bentuk
Tinggi pangkasan 1,5 – 1,8 m
Cabang primer teratas harus dipotong tinggi 1 ruas.
Pemangkasan dilakuan di akhir musim hujan.
Pemangkasan Produksi
Pembuangan tunas wiwilan (tunas air) yang timbuh ketas.
Pembuangan cabang cacing dan cabang balik yang tidak menghasilkan buah.
Pembuangan cabang-cabang yang terserang hama penyakit.
Pemangkasan dilakukan 3 – 4 kali setahun dan dikerjakan pada awal musim hujan.
Pemangkasan Peremajaan
Ditujuan pada tanaman yang sudah tua dan produksinya sudah turun temurun.
Pada awal musim hujan, batang, diptong miring setinggi 40 - 50 cm dari leher akar. Bekas potongan diolesi dengan aspal.
Tanah disekeliling tanaman dicangkul dan dipupuk.
Dari beberapa tunas yang tumbuh di pelihara 1 – 2 tunas yang pertumbuhannya baik dan lurus ke atas.





E. Pemupukan
a. Dosis pemupukan kopi per pohon adalah:
Umur
(Tahun) Jenis Pupuk
Urea (gram) TSP (gram) KCl (gram)
1 50 40 40
2 100 80 80
3 150 100 100
4 200 100 100
5-10 300 150 240
> 10 500 200 320

b. Pupuk diberikan dua kali setahun yaitu awal dan akhir musim hujan masing-masing setengah dosis.
c. Cara pemupukan dengan cara membuat parit melingkar pohon sedalam + 10 cm, dengan jarak proyek tajuk pohon ( + 1 m).
F. Pengendalian Hama Penyakit
a. Hama
Hama Bubuk Buah
Penyebab adalah sejenis kumbang kecil.
Menyerang buah muda dan tua.
Pengedalian dengan mekanis yaitu dengan mengumpulkan buah-buah yang terserang, seraca kultur mekanis dengan penjarangan naungan dan tanaman, secara kimia dengan insektisisda Dimecron 50 SCW, Tamaron, Argothion, Lebaycide, Sevin 85 S dengan dosis 22 cc/liter.
Bubuk Cabang (Xyloborus moliberus)
Menyerang / menggerek cabang dan ranting kecil 3 – 7 dari pucuk kopi.
Daun menjadi kuning dan rontok kemudian cabang akan mengering.
Pengendalian sama seperti hama bubuk buah.
b. Penyakit
Penyakit Karat daun
Penyebab adalah jenis cendawan.
Serangan ada bercak-bercak merak kekuningan pada bagian bawah daun, sedangkan di permukaan daun ada bercak kuning. Kemudian daun gugur, ujung cabang muda kering dan buah kopi menjadi hitam kering dan kualitas tidak baik selanjutnya tanaman akan mati.
Pengandalian secara kultur teknis dengan menanam jenis kopi arabika yang tahan seperti S 333, S 288 dan S 759.
G. Panen
Kopi Arabika mulai berbuah pada umur 4 tahun.
Petik buah yang betul masak dengan warna merah tua agar menghasilkan kopi yang berkualitas.
Pada waktu panen (pemetikan) agar berhati-hati supaya tidak ada bagian pohon/cabang/ranting yang rusak.














BAB 4
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa membudidayakan tanaman Kopi lebih baik di daerah dataran tinggi/pengunungan (800-2000 m dpl).
B.  Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas dapat disarankan membudayakan kopi dengan struktur tanah yang subur, gembur dan relative > 100 cm seperti di daerah Bogor.


















DAFTAR PUSTAKA

Internet. Botani dan syarat Tumbuh.http:// WWW. Google.com.2008
Internet.Kapita Selekta perkebunan kopi. http// WWW. Google.com.2008
http://laporanagribisnis.blogspot.com/2008/09/laporan-dasar-agronomi-kopi.html.2013

2 komentar:

  1. Tanaman kopi diri masuk ke Indonesia diperkirakan pada abad ke-13 tepatnyapada tahun 1696 pada zaman pemerintahan Hindia Belanda. Pada tahun yang sama juga tanaman kopi ditanam di Bogor yang didatangkan dari Malabar India. Adapun jenis kopi yang ditanam adalah kopi Arabika. Kopi merupakan minuman atau bahan penyegar yang banyak dikonsumsi masyarakat, dari yang miskin sampai kaya. Kopi mengandung kafein, yang dalam dosis rendah dapat mengurangi rasa lelah dan membuat pikiran jadi segar. Meskipun demikian kemajuan ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah yang besar berpengaruh tidak baik bagi kesehatan. Ini disebabkan kafein jika dikonsumsi dalam jumlah tinggi cepat mempengaruhi sistem saraf pusat, sistem pernapasan, otot, pembuluh darah, jantung dan ginjal pada manusia dan hewan. by : Negara Penghasil Kopi Terbesar Di Dunia

    BalasHapus